Selamat datang di Sanggar Parikesit. Dengan banyak silaturahmi akan memperpanjang umur, memperbanyak rejeki, menambah teman, membuka peluang & kesempatan, memperluas ladang amalan.

Sabtu, 27 Maret 2010

Skandal Seks Gereja Katolik


Paus Benediktus XVI Terlibat?
Vina Ramitha
Paus Benediktus XVI
(istimewa)
INILAH.COM, Vatikan – Kecaman mengalir untuk Paus Benediktus XVI setelah terbongkar beberapa skandal seks. Benarkah pemimpin tertinggi umat Katolik itu terlibat?
Masa lalu Paus Benediktus XVI ketika ia masih menjabat sebagai kardinal dengan nama aslinya, Joseph Ratzinger, terus dikuak. Ternyata, ia familiar dengan sejumlah kasus pelecehan seksual. Pertanyaan pun timbul, bagaimana ia bisa mengawasi langsung sejumlah skandal yang saat ini mencuat lagi dan menodai kesucian gereja Katolik.
Sebuah laporan menyebutkan, Kardinal Ratzinger yang ketika itu menjabat sebagai uskup agung di Munich, mendapatkan kopian sebuah memo. Isinya mengenai seorang pendeta yang ia kirim ke terapi pada 1980-an untuk mengobati pedofilia, akan kembali ditugaskan hanya beberapa saat setelah ia menjalani terapi. Benar saja, tak lama kemudian ia melakukan dosa serupa di gereja baru setelah dipindahkan.
Dalam pernyataan Archdiocese of Munich and Freising, telah disebutkan bahwa keputusan menugaskan kembali Pastur Peter Hullermann yang bermasalah itu tanggung jawab deputi Kardinal Ratzinger ketika itu, Pastur Gerhard Gruber.
Dalam memo itu tertulis bahwa Kardinal Ratzinger tak hanya memimpin pertemuan pada 15 Januari 1980 namun juga mengetahui pemindahan Hullermann dari Amerika ke Jerman.
Seberapa besar peran Paus ketika itu masih belum diketahui. Tapi Pastur Friedrich Fahr yang bertanggung jawab terhadap masalah ini, mengatakan dirinya selalu berhubungan dengan Kardinal Ratzinger.
Cara Paus mengatasi masalah ini kemudian membuat dirinya mendapatkan kepercayaan Vatikan dalam mengatasi kasus serupa. Namun beberapa pihak mengatakan, ia seharusnya bisa lebih bertanggung jawab dalam mencegah berulangnya kasus serupa. Seperti menjauhkan pastur bermasalah dari anak-anak.
“Kami mengakui ada kesalahan dalam menangani Pastur Hellerman,” demikian pernyataan Archdiocese of Munich and Freising. Namun, mereka mengakui kesalahan itu ada pada pihak yang menuding keterlibatan Kardinal Ratzinger, bukan sang kardinal.
Pejabat gereja juga membela Paus, mengatakan memo semacam itu merupakan hal yang rutin. Sehingga jarang mampir ke meja Uskup Agung. “Belum tentu Kardinal Ratzinger membacanya ketika itu,” ujar judicial vicar di Munich Archdiocese, Pastur Lorenz Wolf.
Paus Benediktus XVI pun makin dikenal Vatikan karena kemampuannya mengatasi pastur yang melakukan pelanggaran hukum. Ia juga mendapatkan pujian dari para keluarga korban, karena menyikapi kasus ini dengan serius serta meminta maaf pada para korban Pastur Hellerman di Amerika pada 2008.
Jasanya ini dinilai sebagai batu lompatan paling besar yang mengantarkan Paus pada posisinya saat ini. Namun dengan mencuatnya skandal seks di gereja, masa lalu karirnya kembali dikulik.
Terutama enam pekan yang paling menghebohkan pada Desember 1979 hingga Februari 1980. Periode itu sangat penting, karena menunjukkan bagaimana gereja menangani masalah Hullermann.
September 1979, Hullerman dilepas dari konggregasi setelah tiga pasang orangtua melaporkan pada atasannya mengenai pelecehan seksual pada anak laki-laki mereka. Tudingan itu tak disangkal Hullerman dan masih tercatat di file pribadinya. Tak lama beradar surat permintaan untuk transfer Hullerman ke Munich untuk berkonsultasi dengan psikiater.
Alasan pelecehan seksual pada anak-anak tak disebutkan dalam surat permintaan itu. Namun ada laporan dari konggregasi dan berujung pada penarikan Pastur Hullerman secara cepat.
Momen terpenting pada 15 Januari 1980, ketika Kardinal Ratzinger memimpin rapat mengenai Hullerman, dimana notulen hanya menyatakan ia membutuhkan perawatan psikiater dan dipindahkan ke konggregasi Munich.
Pada 20 Januari 1980, Kardinal Ratzinger menerima kopian memo dari deputinya, Pastur Gruber, bahwa Hullerman dikembalikan pada tugas penuh. Pada 1986, Pastur Hullerman dikenakan tuntutan pelecehan seksual di Bavaria. [mdr] dikutib dari INILAH.COM

Selasa, 23 Maret 2010

Jaman Bubrah

Saiki pancen akeh wong pinter. Nanging ora padha dilandhesi tumindak jujur lan bener, mula dadine akeh wong keblinger. Kapinterane mau mung kanggo minteri wong liya. Duwe panguwasa mung kanggo nindhes wong cilik kang ora nduweni daya apa-apa. Gaweya peraturan ya mung kanggo kamulyane dhewe. Akeh conto kang wis ana, salah sijine yaiku peraturan pajeg. Masarakat kang urip iki mung dikebaki sesanggan kanggo mbayar pajeg. Coba entung wae jinise pajeg kang dibayar dening masarakat, wiwit saka pajeg PBB, pajeg kendharaan, pajeg dodolan, pajeg mangan, pajeg iklan, pajeg restoran lan rumah makan, pajeg blanja, parkir, pajeg wisata, lan isih seabreg jinis pajeg liyane. Jarene pajeg-pajeg mau kanggo makmure rakyat. Nanging sejatine mung entek kanggo mbayar blajane pegawe nganti luwih saka 60 persen. 
Sing lucu maneh neng urusan bal-balan, utawa olahraga, Pemerintahan  tingkat kabupaten podo nggalake olah raga sing biayane seko njaluki pajak wong cilik. nanging nek wis akeh terus dinggo mbayar pemain monco negoro, regane ora tangung-tanggung mung ratusan juta rupiah. Nek sak tim kabupaten duwe pemain asing 2 wae, wis meh sak milyard. Lha nek pirang2 kabupaten sak Indonesia, dadi pirang triliun duit sing diwenehke wong monco negoro?
Terus maneh manfaate opo? opo wong Indonesia dadi luwih pinter main bal-balan? Ukurane neng tingkat Asean wae ora tau menang, opo maneh neng piala dunia? Goblok timen ki wong pemerintahan ki!
Wong Indonesia ki isih podo primitif pikirane, nyatane nek main bal-balan akhire mung dho gelut. Opo maneh sing jenenge Bonek. Wonge goblok-goblok, koyo kewan ra duwe utek!

Selasa, 09 Maret 2010

Pencerahan

Al-Qur'an> Surat An-Nisaa [86] Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. [87] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah. [88] Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barang siapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.