Selamat datang di Sanggar Parikesit. Dengan banyak silaturahmi akan memperpanjang umur, memperbanyak rejeki, menambah teman, membuka peluang & kesempatan, memperluas ladang amalan.

Kamis, 14 Oktober 2010

Jumat, 14 Mei 2010

BUDIDAYA LELE SANGKURIANG(Clarias sp.)

Sumber : Departemen Kelautan dan Perikanan
BUDIDAYA LELE SANGKURIANG
(Clarias sp.)
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.
Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele “Sangkuriang”.
Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya. Untuk usaha budidaya, penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan cara dan teknik pemeliharaan ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi Perikanan untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani dan tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama “Lele Sangkuriang”. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2 6).
Budidaya lele Sangkuriang dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi. Namun bila budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat.
Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal lainnya.
Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumu (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yan sudah dikondisikan terlebih dulu. Parameter kualitas air yan baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut:
  1. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air.
  2. pH air yang ideal berkisar antara 6-9.
  3. Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l.
Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam budidaya ikan lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.
Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit (kamalir) yang memanjang dari pemasukan air ke pengeluaran air (monik). Parit dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.
Sebaiknya pintu pemasukan dan pengeluaran air berukuran antara 15-20 cm. Pintu pengeluaran dapat berupa monik atau siphon. Monik terbuat dari semen atau tembok yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian kotak dan pipa pengeluaran. Pada bagian kotak dipasang papan penyekat terdiri dari dua lapis yang diantaranya diisi dengan tanah dan satu lapis saringan. Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang dikehendaki. Sedangkan pengeluaran air yang berupa siphon lebih sederhana, yaitu hanya terdiri dari pipa paralon yang terpasang didasar kolam dibawah pematang dengan bantuan pipa berbentuk “L” mencuat ke atas sesuai dengan ketinggian air kolam.
Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan jangan ada yang lolos keluar/masuk.
Pelaksanaan Budidaya
Sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam meliputi:
a.
Persiapan kolam tanah (tradisional)
   
Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran. Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor).
   
Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).
   
Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.
   
Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2.
   
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring
   
Kemudian dilakukan pengisian air kolam.
   
Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.
b.
Persiapan kolam tembok
 
Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.
c. Penebaran Benih
 
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit.
 
Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.
d.
Pemberian Pakan
 
Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
e.
Pemanenan
 
Ikan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot antara 200 – 250 gram per ekor dengan panjang 15 – 20 cm. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kamalir dan kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan waring atau lambit. Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan didasar kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat. Ikan lele hasil tangkapan dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk dipasarkan.
Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan karamba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air yang sedikit.
Kegiatan budidaya lele Sangkuriang di tingkat pembudidaya sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan. Organisme predator yang biasanya menyerang antara lain ular dan belut. Sedangkan organisme pathogen yang sering menyerang adalah Ichthiophthirius sp., Trichodina sp., Monogenea sp. dan Dactylogyrus sp.
Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum benih ditanam. Sedangkan penanggulangan belut dapat dilakukan dengan pembersihan pematang kolam dan pemasangan plastik di sekeliling kolam.
Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Pengobatan dapat menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan.
Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disenfeksi (bila diperlukan), pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula dilakukan dengan penambahan bahan probiotik.
Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, maka hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Pindahkan segera ikan yang memperlihatkan gejala sakit dan diobati secara terpisah. Ikan yang tampak telah parah sebaiknya dimusnahkan.
  • Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air.
  • Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak.
  • Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit.
  • Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit. Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air).
  • Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK
  • Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik
  • Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru.
  • Tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vitamin untuk menambah daya tahan ikan.
ANALISA USAHA
Pembesaran lele Sangkuriang di bak plastik
1.
Investasi
 
a.
Sewa lahan 1 tahun @ Rp 1.000.000,-
=
Rp
1.000.000,-
 
b.
Bak kayu lapis plastik 3 unit @ Rp 500.000,-
=
Rp
1.500.000,-
 
c.
Drum plastik 5 buah @ Rp 150.000,-
=
Rp
750.000,-
       
Rp
3.250.000,-
2.
Biaya Tetap
 
a.
Penyusutan lahan Rp 1.000.000,-/1 thn
=
Rp
1.000.000,-
 
b.
Penyusutan bak kayu lapis plastik Rp 1.500.000,-/2 thn
=
Rp
750.000,-
 
c.
Penyusutan drum plastik Rp 750.000,-/5 thn
=
Rp
150.000,-
       
Rp
1.900.000,-
3.
Biaya Variabel      
 
a.
Pakan 4800 kg @ Rp 3700
=
Rp
17.760.000,-
 
b.
Benih ukuran 5-8 cm sebanyak 25.263 ekor @ Rp 80,-
=
Rp
2.021.052,63
 
c.
Obat-obatan 6 unit @ Rp 50.000,-
=
Rp
300.000,-
 
d.
Alat perikanan 2 paket @ Rp 100.000,-
=
Rp
200.000,-
 
e.
Tenaga kerja tetap 12 OB @ Rp 250.000,-
=
Rp
3.000.000,-
 
f.
Lain-lain 12 bin @ Rp 100.000,-
=
Rp
1.200.000,-
       
Rp
24.281.052,63
4.
Total Biaya
     
  Biaya Tetap + Biaya Variabel      
 
=
Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63      
 
=
Rp 26.181.052,63      
5.
Produksi lele konsumsi 4800 kg x Rp 6000/kg -Rp 28.800.000,
6.
Pendapatan      
  Produksi - (Biaya tetap + Biaya Variabel)      
 
=
Rp 28.800.000,- – ( Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63)
 
=
Rp 2.418.947,37      
7.
Break Event Point (BEP)      
  Volume produksi
=
4.396,84 kg
  Harga produksi
=
Rp 5.496,05
Sumber :Buku Budidaya Lele Sangkuriang, Dit. Pembudidayaan, Ditjen Perikanan Budidaya

Pengunjung yang terhormat, untuk melihat Alamat Dinas /sekter pengolahan dan pemasaran hasil pertanian (perikanan, peternakan, dll) di nusantara. Silakan klik alamat ini : http://agribisnis.deptan.go.id/Pustaka/alamat%20kabputen%20(JULI).htm

Sabtu, 27 Maret 2010

Skandal Seks Gereja Katolik


Paus Benediktus XVI Terlibat?
Vina Ramitha
Paus Benediktus XVI
(istimewa)
INILAH.COM, Vatikan – Kecaman mengalir untuk Paus Benediktus XVI setelah terbongkar beberapa skandal seks. Benarkah pemimpin tertinggi umat Katolik itu terlibat?
Masa lalu Paus Benediktus XVI ketika ia masih menjabat sebagai kardinal dengan nama aslinya, Joseph Ratzinger, terus dikuak. Ternyata, ia familiar dengan sejumlah kasus pelecehan seksual. Pertanyaan pun timbul, bagaimana ia bisa mengawasi langsung sejumlah skandal yang saat ini mencuat lagi dan menodai kesucian gereja Katolik.
Sebuah laporan menyebutkan, Kardinal Ratzinger yang ketika itu menjabat sebagai uskup agung di Munich, mendapatkan kopian sebuah memo. Isinya mengenai seorang pendeta yang ia kirim ke terapi pada 1980-an untuk mengobati pedofilia, akan kembali ditugaskan hanya beberapa saat setelah ia menjalani terapi. Benar saja, tak lama kemudian ia melakukan dosa serupa di gereja baru setelah dipindahkan.
Dalam pernyataan Archdiocese of Munich and Freising, telah disebutkan bahwa keputusan menugaskan kembali Pastur Peter Hullermann yang bermasalah itu tanggung jawab deputi Kardinal Ratzinger ketika itu, Pastur Gerhard Gruber.
Dalam memo itu tertulis bahwa Kardinal Ratzinger tak hanya memimpin pertemuan pada 15 Januari 1980 namun juga mengetahui pemindahan Hullermann dari Amerika ke Jerman.
Seberapa besar peran Paus ketika itu masih belum diketahui. Tapi Pastur Friedrich Fahr yang bertanggung jawab terhadap masalah ini, mengatakan dirinya selalu berhubungan dengan Kardinal Ratzinger.
Cara Paus mengatasi masalah ini kemudian membuat dirinya mendapatkan kepercayaan Vatikan dalam mengatasi kasus serupa. Namun beberapa pihak mengatakan, ia seharusnya bisa lebih bertanggung jawab dalam mencegah berulangnya kasus serupa. Seperti menjauhkan pastur bermasalah dari anak-anak.
“Kami mengakui ada kesalahan dalam menangani Pastur Hellerman,” demikian pernyataan Archdiocese of Munich and Freising. Namun, mereka mengakui kesalahan itu ada pada pihak yang menuding keterlibatan Kardinal Ratzinger, bukan sang kardinal.
Pejabat gereja juga membela Paus, mengatakan memo semacam itu merupakan hal yang rutin. Sehingga jarang mampir ke meja Uskup Agung. “Belum tentu Kardinal Ratzinger membacanya ketika itu,” ujar judicial vicar di Munich Archdiocese, Pastur Lorenz Wolf.
Paus Benediktus XVI pun makin dikenal Vatikan karena kemampuannya mengatasi pastur yang melakukan pelanggaran hukum. Ia juga mendapatkan pujian dari para keluarga korban, karena menyikapi kasus ini dengan serius serta meminta maaf pada para korban Pastur Hellerman di Amerika pada 2008.
Jasanya ini dinilai sebagai batu lompatan paling besar yang mengantarkan Paus pada posisinya saat ini. Namun dengan mencuatnya skandal seks di gereja, masa lalu karirnya kembali dikulik.
Terutama enam pekan yang paling menghebohkan pada Desember 1979 hingga Februari 1980. Periode itu sangat penting, karena menunjukkan bagaimana gereja menangani masalah Hullermann.
September 1979, Hullerman dilepas dari konggregasi setelah tiga pasang orangtua melaporkan pada atasannya mengenai pelecehan seksual pada anak laki-laki mereka. Tudingan itu tak disangkal Hullerman dan masih tercatat di file pribadinya. Tak lama beradar surat permintaan untuk transfer Hullerman ke Munich untuk berkonsultasi dengan psikiater.
Alasan pelecehan seksual pada anak-anak tak disebutkan dalam surat permintaan itu. Namun ada laporan dari konggregasi dan berujung pada penarikan Pastur Hullerman secara cepat.
Momen terpenting pada 15 Januari 1980, ketika Kardinal Ratzinger memimpin rapat mengenai Hullerman, dimana notulen hanya menyatakan ia membutuhkan perawatan psikiater dan dipindahkan ke konggregasi Munich.
Pada 20 Januari 1980, Kardinal Ratzinger menerima kopian memo dari deputinya, Pastur Gruber, bahwa Hullerman dikembalikan pada tugas penuh. Pada 1986, Pastur Hullerman dikenakan tuntutan pelecehan seksual di Bavaria. [mdr] dikutib dari INILAH.COM

Selasa, 23 Maret 2010

Jaman Bubrah

Saiki pancen akeh wong pinter. Nanging ora padha dilandhesi tumindak jujur lan bener, mula dadine akeh wong keblinger. Kapinterane mau mung kanggo minteri wong liya. Duwe panguwasa mung kanggo nindhes wong cilik kang ora nduweni daya apa-apa. Gaweya peraturan ya mung kanggo kamulyane dhewe. Akeh conto kang wis ana, salah sijine yaiku peraturan pajeg. Masarakat kang urip iki mung dikebaki sesanggan kanggo mbayar pajeg. Coba entung wae jinise pajeg kang dibayar dening masarakat, wiwit saka pajeg PBB, pajeg kendharaan, pajeg dodolan, pajeg mangan, pajeg iklan, pajeg restoran lan rumah makan, pajeg blanja, parkir, pajeg wisata, lan isih seabreg jinis pajeg liyane. Jarene pajeg-pajeg mau kanggo makmure rakyat. Nanging sejatine mung entek kanggo mbayar blajane pegawe nganti luwih saka 60 persen. 
Sing lucu maneh neng urusan bal-balan, utawa olahraga, Pemerintahan  tingkat kabupaten podo nggalake olah raga sing biayane seko njaluki pajak wong cilik. nanging nek wis akeh terus dinggo mbayar pemain monco negoro, regane ora tangung-tanggung mung ratusan juta rupiah. Nek sak tim kabupaten duwe pemain asing 2 wae, wis meh sak milyard. Lha nek pirang2 kabupaten sak Indonesia, dadi pirang triliun duit sing diwenehke wong monco negoro?
Terus maneh manfaate opo? opo wong Indonesia dadi luwih pinter main bal-balan? Ukurane neng tingkat Asean wae ora tau menang, opo maneh neng piala dunia? Goblok timen ki wong pemerintahan ki!
Wong Indonesia ki isih podo primitif pikirane, nyatane nek main bal-balan akhire mung dho gelut. Opo maneh sing jenenge Bonek. Wonge goblok-goblok, koyo kewan ra duwe utek!

Selasa, 09 Maret 2010

Pencerahan

Al-Qur'an> Surat An-Nisaa [86] Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. [87] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah. [88] Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barang siapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.

Rabu, 24 Februari 2010

Sabtu, 06 Februari 2010

Sejak awal dikenalnya pasar bebas, yang digambarkan oleh Adam Smith dalam bukunya yang masyhur “The Wealth of Nation”, ia menggambarkan ‘pasar’ sebagai model terbaik sistem ekonomi. Namun sudah berkali-kali sistem pasar ini sering bermasalah dalam fungsinya dan mempermalukan para pendukung ideologi pasar bebas. Itulah sebabnya, mereka berusaha keras untuk mencari alasan yang tepat untuk mempertahankan konsep ini sebagai metoda yang tepat dalam menciptakan dan menyebarkan kekayaan sebuah sistem ekonomi.
Beberapa peristiwa ekonomi seperti depresi di akhir abad ke 19, gelembung Laut Selatan, Depresi Besar di tahun 1930, resesi di tahun 1970an, 1990an, gelembung dot.com dan kini krisis finansial bagi mereka adalah sekedar ‘pengecualian’ dari perjalanan sejarah pasar bebas yang semestinya bebas dari cela. Faktanya, banyak sekali kejadian seperti keambrukan, keterpurukan, kelesuan, depresi dan sebagainya sejak diterbitkannya ‘The Wealth of Nation’s’ pada tahun 1776 dimana setiap kejadian tersebut selalu dianggap kejadian yang semestinya terjadi sekali dalam seumur hidup, sehingga tidak memberi celaan yang berarti pada suatu sistem yang konon memiliki sejarah keberhasilan yang tidak ada duanya di dunia.
Menurut para pendukung pasar bebas, semua kejadian tersebut sebenarnya lumrah karena disebabkan oleh perputaran bisnis yang berulang (cyclical  business cycle). Di tahun 1860, ekonom Perancis Clement Juglar menemukan bahwa terjadinya perputaran bisnis memerlukan waktu antara 8-11 tahun. Lalu, ekonom Austria Joseph Schumpeter menerangkan bahwa perputaran bisnis Juglar memerlukan 4 tahapan: 1) ekspansi (peningkatan produksi dan harga, rendahnya suku bunga), 2) krisis (ambruknya pasar saham dan kebangkruatan perusahaan dimana-mana), 3) resesi (jatuhnya harga dan produksi barang, tingginya suku bunga), 4). kebangkitan (saham kembali bangkit karena harga yang murah dan turunnya pendapatan).
Di tahun 1946, ekonom Arthur F. Burns dan Wesley C. Mitchell menjelaskan apa yang sekarang disebut sebagai standard definisi perputaran bisnis dalam bukunya ‘Measuring Business Cycle’ (Mengukur Perputaran Bisnis): “ Perputaran bisnis adalah tipe fluktuasi yang ditemukan pada sekumpulan aktifitas ekonomi negara-negara yang mengorganisir sistem kerjanya pada usaha bisnis: perputaran bisnis memiliki tahap ekspansi yang terjadi secara bersamaan pada setiap aktifitas ekonomi, yang diikuti dengan kondisi resesi secara umum, selanjutnya ke situasi kontraksi, lalu kondisi pemulihan, yang kesemuanya berpadu ke fase ekspansi dalam perputaran berikutnya; dari segi durasi perputaran bisnis berkisar dari satu tahun hingga sepuluh atau dua belas tahun; ini semua tidak bisa dibagi menjadi perputaran bisnis yang lebih singkat dengan sifat yang sama.”
Maka, para pendukung pasar bebas menyatakan bahwa terjadinya perubahan waktu dan sifat alami dari semua aktifitas ekonomi yang harus melalui berbagai fase naik atau turun justru akan menciptakan kekayaan, yang selanjutnya akan diikuti oleh fase kejayaan ekonomi yang semakin banyak menciptakan kekayaan lagi. Para pendukung pasar bebas juga mengakui bahwa tidak semua orang akan menikmati keberuntungan ekonomi dari kejayaan yang terjadi. Di saat keuntungan ekonomi mulai mencapai titik tertentu maka di saat itu juga sangat diperlukan terjadinya perlambatan ekonomi karena ia menyebabkan terjadinya redistribusi kekayaan. Maka dari perspektif ekonomi seperti ini, terjadinya keambrukan ekonomi justru menjadi keniscayaan, karena dalam fase memuncaknya keuntungan kekayaan justru tidak bisa didistribusikan secara adil.
Maka setiap terjadi keambrukan, kelesuan, dan resesi para pendukung pasar bebas menyalahkan alam yang telah menciptakan kondisi terjadinya perputaran bisnis (business cycle). Dalam hal ini, krisis finansial saat ini terpisah dari ‘pasar’ dan perlu untuk diselamatkan karena tidak ada alternatif yang lebih baik.
Dengan melihat sekilas pada mekanisme bekerjanya ekonomi Kapitalisme menunjukkan bahwa krisis saat ini merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pasar bebas dan ini merupakan proses alami dari Kapitalisme, yakni terjadinya krisis finansial merupakan bentuk dari bekerjanya pasar itu sendiri.
Sebab terjadinya krisis adalah tujuan yang hendak dicapai oleh Kapitalisme. Tujuan dari ekonomi pasar adalah untuk memastikan bertumbuhnya ekonomi dari tahun ke tahun, dimana ekonomi  tumbuh secara terus menerus, sebagaimana rutinnya sholat lima waktu dalam Islam. Pertumbuhan ekonomi diukur dengan GDP (Gross Domestic Product), yaitu nilai uang dari semua bentuk barang dan jasa dalam satu ekonomi negara tertentu.
Agar ekonomi bisa mencapai tujuan yang diimpikan oleh Kapitalisme, maka ekonomi harus dipaksa untuk terus tumbuh. Kalau tidak, jatuhnya produksi dalam sektor yang berkontribusi besar dalam ekonomi akan memiliki efek yang membuat ekonomi menjadi lesu dan mengecil.
Dalam krisis saat ini, ekonomi Inggris memiliki sektor jasa yang mewakili 80% dari ekonomi, dimana sektor jasa didominasi oleh industri keuangan, yang telah berkontribusi 350 bilyun poundsterling dari total ekonomi Inggris yang berkisar sekitar 1,3 trilyun poundsterling.
Maka Inggris selayaknya negara-negara Barat lainnya, memiliki satu atau segelintir sektor ekonomi  saja yang mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Secara praktis, ini menyebabkan ekonomi Inggris menjadi sangat rawan untuk ambruk. Ini bisa dijelaskan karena ketika ekonomi berada dalam fase pertumbuhan yang tinggi, ia sebenarnya didorong oleh satu sektor saja yang secara tidak langsung menstimulasi pertumbuhan sektor lain. Ketika fase pertumbuhan gelembung ini mulai kehilangan tenaga, maka gelembung ekonomi ini pun bisa meletus sewaktu-waktu. Pertumbuhan gelembung semacam ini pun diperparah dengan kemampuan untuk mencetak uang kertas kapan saja ketika diinginkan, nafsu konsumen yang membelanjakan uangnya lebih besar daripada pendapatannya, dan ketersediaan hutang yang semuanya berkontribusi terhadap pertumbuhan gelembung ekonomi tersebut.
Pertumbuhan ekonomi memerlukan ekonomi untuk terus tumbuh, yang berarti memerlukan konsumen yang akan terus membelanjakan uangnya, Dalam hal ini pertumbuhan ekonomi juga didukung dengan keberadaan akan adanya fasilitas hutang. Ketika konsumen mulai sadar bahwa ia telah membelanjakan lebih dari pendapatannya maka menghentikan pembelanjaan begitu saja akan memberikan efek sebagaimana memotong aliran suplai bahan bakar selama perjalanan sedang berlangsung.
Pertumbuhan ekonomi secara terus menerus tidak akan bisa terjadi dan inilah yang menjadi sebab terjadinya keambrukan yang terjadi berkali-kali. Kenyataan seperti ini juga tidak terjadi secara alamiah dan fakta ini sering dihindari oleh para pendukung pasar bebas, terutama ketika pasar itu sendiri ambruk. Apa yang dibutuhkan manusia sekarang bukanlah sistem yang menempatkan pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan utama yang menghalalkan segala cara dan mengorbankan siapapun. Yang dibutuhkan sekarang adalah sistem yang bertujuan untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan masyarakat.(Sumber :rusydan/ www.khilafah.com)

Kamis, 04 Februari 2010

Senin, 25 Januari 2010

Pasar Bantul
Pasar tradisional memerlukan penanganan yang serius agar dapat bersaing dengan pasar swalayan merebak  di pedesaan. Banyak hal yang harus dilakukan perubahan dalam penanganan pengelolaan pasar, yaitu ; Kelayakan bangunan pasar, kebersihan, ketersediaan fasilitas, serta pemberdayaan pedagang itu sendiri. Terkait dengan pemberdayaan pedagang, maka Pemda Bantul telah melaksanakan Program Pemberian Dana Bergulir bagi Pedgang pasar. Realnya para pedagang diberikan pinjaman bergulir dengan suku bunga rendah  agar mereka dapat memperbesar kemampuan daya saing, meningkatkan omset penjualan dan terhindar dari rentenir. Sampai dengan Akhir Tahun 2009 telah dapat direalisir pinjaman dana bergulir di 4 pasar, yaitu : Pasar Bantul, Pasar Niten, Pasar Imogiri dan Pasar Piyungan. Apabila dana APBD mencukupi nantinya tidak hanya di empat pasar tersebut, namun akan diperluas ke pasar-pasar yang lain.

Larangan judi

Sekali kita terlibat, sulit untuk menghindar.
Sepertinya mereka duduk bergerombol, tapi dalam benak mereka terpikir rasa dengki, jengkel dan rasa ingin menguasai satu sama lain. Mereka sebernarnya sedang bermusuhan, saling berusaha mengalahkan dengan cara apapun. Jika pada kesempatan ini tidak bisa maka akan dilanjutkan pada kesempatan yang lain.
DAn suasana yang melingkupi mereka sangat mendukung, karena memang dibuat seperti itu. Semuanya serba maksiat.

Seandainya mereka tahu .....
Alquran > Surah Al Maa-idah> Ayat 90

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

Alquran > Surah Al Maa-idah> Ayat 91
Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

Rabu, 20 Januari 2010

Petunjuk yang nyata :

Jangan sekalipun kita berkata, Mencari yang haram aja susah, apalagi yang halal. Adalah kata-kata yang tidak etis didengar oleh seorang muslim. Kerena ternyata masih banyak rezeki yang halal dan barokah yang tersedia di dunia ini.
Alquran > Surah Al An'aam> Ayat 119

Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar-benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.

Alquran > Surah Al An'aam> Ayat 144
dan sepasang dari unta dan sepasang dari lembu. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang diharamkan ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya. Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yang lebih lalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?" Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.

Harus diingat

Sekarang ini banyak sekali godaan setan yang selalu mengelilingi kita. Setan-setan yang menjelma beraneka rupa, dimana-mana, dalam kesempatan apa saja. ada TV, Radio, Koran, Majalah, dll. Tapi sedikit sekali media yang mengajak kepada hal yang ma'ruf. Bisakah kita dan generasi penerus kita selamat dari ancaman api neraka? Padahal Janji Allah begitu nyata, akan adanya hari yang membahagiakan yang lebih kekal. 
Betapa inginnya aku kekal dalam kebahagiaan di akhirat nanti... Ya Allah ampunilah dosa-dosa hamba-Mu ini, jauhkanlah kami dari godaan setan dalam setiap langkah kami.

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 25

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.